Turki adalah negara yang mampu menghipnotis orang-orang di seluruh dunia untuk datang. Yang berkunjung untuk liburan ke Turki pun berasal dari banyak kalangan dan latar belakang. Mulai dari umat Islam, Kristiani, orang-orang Asia, hingga Eropa. Hal ini disebabkan karena banyak sejarah Turki yang berkaitan dengan beberapa agama sekaligus. Salah satu artefak terkenal yang memiliki sejarah panjang peradaban Islam dan Kristen adalah Hagia Sophia.
Untuk mengenal lebih dalam bangunan ikonik ini, mari kita selami sejarah Hagia Sophia lebih lanjut di artikel kali ini.
Sejarah Hagia Sophia
Ada yang menyebut bangunan ini sebagai Masjid Hagia Sophia, namun ada juga yang memanggilnya Gereja Hagia Sophia. Kenapa ada perbedaan penyebutan ini? Hal ini disebabkan karena sejarah panjang yang melekat pada Hagia Sophia.
1. Awalnya adalah Gereja untuk Umat Kristiani
Bukan tanpa sebab, mengapa Hagia Sophia kerap dikaitkan dengan Gereja. Karena memang, sebelum menjadi masjid terkenal di Turki, Hagia Sophia dulunya adalah Gereja yang menjadi tempat peribadatan umat Kristiani.
Hagia Sophia pertama kali dibangun sekitar tahun 532-537 Masehi pada masa Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur. Bangunan ini menjadi Gereja Ortodoks sampai masa Kekaisaran Bizantium jatuh di tahun 1453. Pada waktu itu Kesultanan Utsmaniyyah/Ottoman berhasil merebut Konstantinopel sekaligus mengambil alih banyak tempat bekas kekuasaan Romawi Timur.
2. Sempat Mengalami Kerusakan Akibat Perang
Ternyata, bangunan Hagia Sophia sempat mengalami beberapa kali renovasi besar disebabkan karena kerusakan yang terjadi. Kerusakan ini dilatarbelakangi situasi perang yang terjadi pada masa Kekaisaran Bizantium.
Periode Pertama
Pertama kali, yaitu di tahun 404 Masehi. Terjadinya konflik internal yang kala itu dipimpin Kaisar Arkadios, membuat Hagia Sophia menjadi hangus terbakar dan hancur lebur. Baru di tahun 415 Masehi, Hagia Sophia dibangun kembali.
Periode Kedua
Peristiwa kedua hancurnya Hagia Sophia terjadi di tahun 532 Masehi saat meluapnya Revolusi Nika. Lagi-lagi kerusakan parah menimpa bangunan ini, sehingga membuat dilakukan renovasi besar yang selesai di tahun 537 Masehi.
Setelah kekuasaan beralih ke Kesultanan Ottoman, setiap bangunan bekas kepemilikan Bizantium pun diambil alih. Salah satunya tentu adalah Hagia Sophia. Sultan Mehmed II ditemani pengawalnya kala itu berhasil memasuki Hagia Sophia dan seorang ulama yang turut serta pun naik ke mimbar untuk meneriakkan 2 kalimat syahadat.
Sejak saat itulah, Hagia Sophia berubah fungsi dan nama menjadi Masjid Hagia Sophia. Ornamen-ornamen Ortodoks pun ditutupi oleh model kaligrafi khas Islam.
4. Ditetapkan Sebagai Museum Warisan Budaya
Revolusi yang kembali terjadi di Turki, tepatnya yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk, telah memberikan impact besar terhadap peradaban Turki. Pemikirannya yang cenderung sekuler pun membuatnya memutuskan untuk menetralkan fungsi Hagia Sophia. Bangunan pun ditetapkan menjadi museum, dan selang puluhan tahun setelahnya, masih begitu banyak orang tertarik datang ke museum Hagia Sophia.
5. Kembali Difungsikan Menjadi Masjid
Keputusan menarik dibuat oleh Presiden Turki yang saat ini masih menjabat, yaitu Erdogan. Karena di tahun 2020 kemarin, beliau secara resmi kembali mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi Masjid tempat peribadatan umat Muslim.
Meski telah kembali difungsikan menjadi masjid, tetapi siapapun masih boleh mengunjungi bangunan bersejarah ini. Sampai kini, Hagia Sophia masih menjadi tempat terbaik yang bisa kamu kunjungi saat liburan ke Turki.
Sejarah Hagia Sophia memang dipenuhi dialektika peradaban. Berulang kali runtuh, berulang kali juga bangunan ini berdiri kokoh kembali. Karena itulah, Hagia Sophia memiliki nilai begitu besar di mata penduduk Turki juga penduduk di seluruh dunia.
Hagia Sophia memiliki beberapa versi penyebutan. Di Turki, Masjid ini dikenal dengan sebutan Ayasofya, sedangkan dalam bahasa latin adalah Sancta Sophia. Sementara, nama Hagia Sophia sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno. Arti dari nama ini adalah Kebijaksanaan Ilahi. Nama yang sesuai dengan fungsi utama bangunan ini, yakni sebagai tempat peribadatan.
2. Ornamen Utama yang Masih Melekat
Saat peralihan fungsi dari Gereja ke Masjid pada kepemimpinan Ottoman, berbagai ornamen lama diplester/ditutup dan dibangun ornamen baru yang bernuansa Islam. Mulai dari mihrab, kaligrafi, juga tambahan menara.
Ornamen lama yang dimaksud adalah lambang atau simbol Kekristenan beserta gambar Bunda Maria dan Yesus di area kubah utama. Hingga kini ornamen tersebut masih dipertahankan. Sekalipun fungsinya sudah berubah menjadi masjid. Menurut Erdogan, Hagia Sophia tetap menjadi warisan sejarah dari berbagai peradaban.
Paket Tur ke Turki
Liburan ke Turki tak akan membuatmu menyesal. Letak negara yang berada di perbatasan Asia dan Eropa, membuatmu bisa merasakan nuansa liburan di 2 benua sekaligus. Selain itu, tentu berbagai tempat historik di negara ini, dijamin bakal seru buat dijelajahi. Sehari gak bakal cukup!
Buat kamu yang tertarik buat liburan ke Turki dalam waktu dekat ini. Pas banget, nih! Karena Tourin.ID punya paket tur Turki menarik buat kamu pilih. Salah satunya, “10 D Turkiye Classic + MT Erciyes by Next Trip.”
Di paket tur satu ini, kamu bakal dibawa mengelilingi tempat-tempat terkenal di Turki, mulai dari Hagia Sophia, Blue Mosque, Cotton Castle, hingga Ephesus. Ditambah dengan layanan akomodasi dan penerbangan yang premium, liburanmu bakal jadi pengalaman yang gak bakal terlupakan.
Yuk, langsung sign up di aplikasi atau website Tourin.ID. Pilih paket tur Turki yang kamu cari. Tak butuh waktu lama, booking paket bakal selesai!