Dalam kebudayaan China, terdapat beberapa perayaan spesial yang kerap dilakukan. Selain Tahun Baru Imlek yang biasa kita dengar, ada festival kedua yang gak kalah terkenal dan memiliki nilai historis yang kuat. Festival itu bernama Festival Mooncake yang berarti Festival Kue Bulan. Dalam bahasa Inggris dikenal juga dengan istilah “Happy Mooncake Festival”. Sedangkan dalam kebudayaan aslinya, yaitu di China, perayaan ini disebut sebagai “Zhongqiu Jie (中秋节)”, Perayaan Kue Bulan.
Festival Ikonik ini adalah perayaan yang diadakan pada tanggal 15 bulan ke-8 pada kalender China. Di periode ini biasanya sedang terjadi musim gugur dan kondisi bulan sedang dalam berbentuk bulat utuh. Karena alasan inilah, Festival Mooncake juga biasa diingat dengan istilah “Mid-Autumn Festival” atau “Festival Pertengahan Musim Gugur”.
Karena termasuk ke dalam hari libur bersama, perayaan ini selalu menciptakan keramaian. Setiap keluarga akan berkumpul dan merayakan momen spesial bersama-sama. Hal umum yang biasa dilakukan saat Perayaan Mooncake ini adalah makan bersama keluarga besar, menikmati kue bulan, menikmati keindahan bulan, sampai membuat dan menerbangkan lentera ke langit malam.
Sejarah Festival Mooncake
Buat kamu yang penasaran soal kenapa festival mooncake ini diadakan. Kami punya informasi lengkap tentang beberapa versi sejarah mooncake festival yang dipercaya oleh masyarakat Chinese sebagai alasan festival mooncake ini memiliki nilai spesial. Berikut di antaranya:
1) Festival Mooncake Sebagai Momen Mengingat Kisah Huo Yi dan Chang E
Versi ini termasuk yang paling terkenal di China dan telah menjadi kisah legenda yang diajarkan kepada tiap generasi. Singkat cerita, dahulu kala bumi sedang mengalami kondisi yang sedang panas ekstrim disebabkan munculnya 10 matahari secara bersamaan. Kaisar Surga/Langit lantas memerintahkan seorang pemanah/ksatria untuk menjalankan tugas meruntuhkan 9 matahari. Ksatria ini bernama Huo Yi.
Berkat pengorbanannya, ia pun dihadiahi minuman keabadian. Dengan perasaan senang ia menyimpan ramuan itu agar bisa diminumnya bersama dengan istrinya. Namun, seorang murid Huo Yi yang iri hati bernama Feng Meng berusaha untuk mencuri ramuan keabadian tersebut.
Saat dalam menjalankan usahanya inilah, ia berhasil dicegah oleh Chang E, yaitu istri Huo Yi. Chang E mengambil minuman itu dan langsung meminumnya sekaligus agar Feng Meng tak berhasil mencurinya. Setelah meminum ramuan tersebut, kejadian tak terduga pun muncul. Tubuh Chang E melayang dan terbang menuju bulan purnama.
Huo Yi yang merasakan kesedihan hebat, sepanjang waktu tak bisa melupakan sosok Chang E. Untuk mengingatnya, Huo Yi pun selalu meminum teh dan kue favorit istrinya, yaitu kue bulan (mooncake). Kisah ini menjadi legenda dan setiap generasi menjadikan momen festival mooncake sebagai perayaan mengingat kekuatan cinta dan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh Huo Yi dan Chang E.
2) Rasa Syukur Para Petani Ketika Musim Panen yang Melahirkan Festival Mooncake
Versi selanjutnya yang juga masih dipercaya hingga kini, lahirnya Mooncake sebagai simbol rasa syukur para petani Tiongkok kepada Dewi Bulan atas dilimpahkannya kesejahteraan dan rezeki. Pada periode pertengahan musim gugur adalah waktu yang spesial bagi para petani karena hasil panen mereka akan besar-besaran. Dahulu, mereka biasa membuat kue berbentuk bulat dan berisi kuning telur utuh. Kue inilah yang kelak dikenal dengan sebutan Mooncake.
3) Kue Mooncake Membantu Revolusi Tiongkok
Satu versi sejarah lain yang juga ada kaitannya dengan pengadaan festival mooncake adalah peran kue mooncake dalam proses revolusi Tiongkok. Saat itu, Tiongkok sedang berada di bawah penjajahan Kerajaan Mongol dan rakyat berusaha sekeras mungkin melancarkan strategi perlawanan.
Salah satu strategi bawah tanah yang dilakukan adalah mengajak rakyat untuk memberontak bersama. Dipimpin oleh seorang petani yang bernama Zhu Yuanzhang, ajakan diam-diam ini dilakukan dengan cara yang unik, yaitu dengan menaruh pesan tersembunyi pada kue bulan (mooncake). Disebarkan isu sedang terjadi wabah penyakit dan salah satu makanan yang bisa menyembuhkannya adalah kue bulan itu.
Berkat strategi bawah tanah yang unik inilah, Zhu Yuanzhang berhasil mengumpulkan massa dan mewujudkan revolusi yang menggulingkan kerajaan Mongol. Berkat pengorbanan heroik inilah, kue bulan (mooncake) menjadi kuliner spesial dan mengandung banyak nilai penting bagi rakyat Tiongkok.
Makna Perayaan Festival Mooncake
Happy Mooncake Festival paling erat dikaitkan dengan makna filosofis seperti cinta-keharmonisan dan rasa syukur. Makna-makna ini lahir tak lepas dari faktor sejarah/ dan legenda yang dipercaya oleh para penduduk Tiongkok.
1) Makna Cinta dan Keharmonisan
Karena rentan waktu pengadaan festival ini terbilang cukup panjang, maka para keluarga biasanya berkumpul bersama. Mereka minum bersama, menyantap hidangan lokal, dan menguatkan ikatan kekeluargaan. Hal ini dilakukan sebagai momen mengingat kekuatan cinta dari Huo Yi dan istrinya, Chang E. Kekuatan cinta yang besar telah melahirkan manfaat untuk sekitarnya.
2) Makna Rasa Syukur
Sejak dahulu, bulan memang telah diidentikan dengan kebijaksanaan dan kesejahteraan. Karena itulah para penduduk Tiongkok memiliki kepercayaan akan adanya sosok Dewi Bulan yang telah banyak melimpahkan kesejahteraan dan rezeki kepada para penduduk bumi. Untuk itu, di momen festival mooncake, mereka rasa sebagai momen paling spesial dan suci untuk mewujudkan rasa syukur kepada bulan purnama.
Tradisi yang Dilakukan saat Mid-Autumn Festival
Saat kamu berkunjung ke China pada saat festival ini berlangsung, ada beberapa rutinitas khas yang dilakukan para penduduk lokal. Beberapa di antaranya:
1) Berkumpul Bersama Keluarga
Selayaknya perayaan Thanksgiving di Barat, momen perayaan festival mooncake juga adalah waktu yang pas untuk menguatkan keharmonisan keluarga. Para saudara, kerabat akan datang dari berbagai daerah untuk sama-sama merayakan kekuatan cinta dan pengorbanan dari Huo Yi dan Chang E. Dua sosok yang telah membawa banyak kebaikan dan manfaat untuk penduduk bumi.
2) Memajang dan Menerbangkan Lentera
Selain makan bersama, para keluarga juga akan membuat dan merias lentera untuk dipajang di depan rumah mereka. Tak jarang, tiap lentera juga sengaja dilepas terbang ke langit malam. Dipercaya, semakin tinggi lentera itu dipajang atau dilepas maka semakin tinggi juga keberuntungan keluarga tersebut.
Salah satu fakta unik tentang pembuatan lentera di festival mooncake adalah para muda-mudi kerap menjadikan lentera sebagai media kenalan. Satu orang akan menuliskan teka-teki di lenteranya dan siapa yang tertarik dengan si pembuat lentera maka akan coba menyelesaikan teka-teki tersebut. Romantis sekali, ya?
3) Memandangi Bulan
Periode pertengahan musim gugur yang menampilkan rupa bulan purnama utuh, dijadikan sebagai kesempatan untuk para penduduk menikmati kesempurnaan tersebut. Dahulu juga banyak penyair Tiongkok yang membuat sajak atau puisi bertemakan rembulan. Tujuannya untuk menyalurkan cinta dan penghargaan tinggi mereka terhadap salah satu benda langit tersebut.
4) Membuat dan Menikmati Kue Bulan (Mooncake)
Bila di Thanksgiving, setiap keluarga akan memasak kalkun. Lain halnya di festival mooncake. Sesuai namanya, maka di festival ini para penduduk akan membuat kue bulan terenak versi mereka. Kue bulan yang dibuat akan ditaruh isian yang beragam, mulai dari aneka jenis daging, pasta biji teratai, kacang merah, hingga kuning telur bebek. Sajian kue bulan biasanya makin lengkap didampingi teh lokal Tiongkok yang nikmat.
Festival Mooncake yang kelihatannya sederhana ini, ternyata menyimpan banyak sekali makna kehidupan yang filosofis banget, ya!
Jangan lupa untuk terus ikutin Blog Tourin.ID agar kamu dapat segala informasi yang berkaitan dengan travel dan fakta menarik tentang destinasi liburan luar negeri.
Pingback: Makanan Khas China Yang Halal, Aman Untuk Traveler Muslim | Tourin ID - Tourin Blog