Sebagai ikon negara Jepang, Bunga Sakura melambangkan 2 makna sekaligus: kehidupan-kematian, keindahan-kekerasan. Hal ini berakar pada filosofi Bunga Sakura di Jepang mekar pada musim semi. Kemudian usia bunga yang terbilang cepat, juga menjadi pengingat bahwa hidup ini sementara. Ada hidup dan akan ada mati juga.
Siapapun yang akan ke Jepang, pasti akan dibuat terpesona saat melihat Bunga Sakura. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya ada etika tertentu yang mesti kamu lakukan saat menikmati keindahan Bunga Sakura di Jepang?
Di Mana Bumi Dipijak, Di Situ Langit Dijunjung
Saat bepergian ke manapun destinasinya, peribahasa ini sangat berlaku: Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Yang berarti di manapun tempatnya, kamu mesti mengikuti adat istiadat yang berlaku.
Jangan sampai kebiasaan buruk kita di kampung halaman terbawa ke tempat baru yang dikunjungi. Belum lama ini, para traveler Indonesia ramai mengomentari sikap kelompok orang di Jepang yang merontokan Bunga Sakura dari pohonnya. Alasannya adalah untuk membuat nuansa estetik ketika berfoto.
Yang mengecewakan adalah, ternyata ketika ditelusuri orang-orang dalam video tersebut adalah wisatawan Indonesia. Hal ini tentu mencoreng nama Indonesia di mata penduduk Jepang yang mengetahuinya.
Hanami, Etika Orang Jepang dalam Menikmati Keindahan Bunga Sakura
Berbagai etika dalam menikmati keindahan Bunga Sakura berakar pada satu konsep penting bernama Hanami. Hanami memiliki arti melihat/menikmati bunga, yang secara harfiah merujuk ke Bunga Sakura. Dalam praktiknya, ada rangkaian sikap yang biasa dilakukan oleh orang-orang Jepang. Namun, seiring berkembangnya zaman, konsep ini pun tidak hanya diterapkan oleh orang Jepang saja. Melainkan juga oleh para wisatawan dan pendatang yang telah mempelajari konsep ini.
1. Jangan Piknik di Jalan Setapak
Salah satu ritual wajib dalam melakukan Hanami adalah dengan mengajak keluarga, kerabat, dan teman untuk piknik di bawah Pohon Sakura. Mereka yang piknik akan membawa bekal dan menyantapnya bersamaan. Saling bercengkrama, bernyanyi, atau sekadar memandangi Kelopak Sakura yang berwarna merah muda dan putih.
Namun, satu hal penting yang mesti dipahami adalah jangan memilih spot hingga menutupi jalan setapak atau jalur utama di taman. Pilihlah area yang memang diperuntukkan untuk menggelar kain piknik, baik itu di atas rerumputan atau tanah.
2. Tidak Menyentuh dan Memetika Bunga
Tips ini sangat bermanfaat agar kejadian wisatawan Indonesia kemarin tidak terulang lagi ke depannya. Ada beberapa alasan mengapa kita dilarang menyentuh bahkan hingga memetiknya.
Pertama tentu adalah alasan nilai dari Bunga Sakura yang begitu penting di mata penduduk Jepang. Bunga ini memiliki nilai filosofis yang begitu mendalam. Merusaknya sama saja seperti tidak menghargai budaya setempat.
Kedua, karena alasan masa hidupnya. Seperti yang kita ketahui bahwa Bunga Sakura di Jepang hanya mekar pada musim semi. Selain itu, masa hidupnya pun hanya 1 hingga 2 pekan. Momen sementara inilah yang sangat berharga bagi orang-orang Jepang untuk menikmati keindahan Pohon Sakura yang terjaga.
Ketiga, Bunga Sakura merupakan makhluk hidup sama halnya seperti kita. Dalam tradisi Buddha dan Santo yang menjadi kepercayaan utama di Jepang, tumbuhan memiliki posisi utama selayaknya manusia. Jadi, cara kita memperlakukannya pun mesti sama seperti kita memperlakukan manusia lain.
3. Menjaga Kebersihan Area
Ketika selesai melakukan piknik di bawah Pohon Sakura, hal penting yang mesti dilakukan setelahnya adalah membersihkan tempat bekasmu piknik. Pastikan tidak ada sampah yang tertinggal, sekecil apapun itu. Apabila tempat sampah di area tersebut sulit ditemukan. Maka, siapkan terlebih dahulu plastik yang bisa menampung sementara sampah-sampahmu. Jangan sampai keindahan Bunga Sakura jadi terganggu karena sampah yang berserakan.
4. Memakai Busana yang Sopan/Pantas
Etika berikutnya pun tak kalah penting. Pakailah busana yang pantas di area, tempatmu menikmati keindahan Bunga Sakura. Hal ini dilakukan untuk menghargai kesakralan Bunga Sakura. Selain itu, banyaknya anak-anak yang ikut melakukan piknik juga jadi pertimbangan lainnya.
Dengan memahami etika menikmati Bunga Sakura di Jepang, maka kamu telah menghargai nilai dan budaya setempat. Stay reminder! Jadilah traveler baik, ke manapun destinasinya.